Senin, 16 November 2015

MOTIF BATIK INDONESIA

 

Batik

A.    Batik Aceh

Motif batik Aceh rata-rata menampilkan unsur alam dan budaya dalam paduan warna-warna berani seperti merah, hijau, kuning, merah muda, dan sebagainya. Warna-warna berani pada batik Aceh inilah yang menjadi ciri khas batik Aceh.


Baca Juga :


Motif-motif pada batik Aceh umumnya melambangkan falsafah hidup masyarakatnya. Motif Pintu Aceh misalnya, menunjukkan ukuran tinggi pintu yang rendah. Kenyataannya, rumah adat Aceh memang berpintu rendah, namun di dalamnya memiliki ruangan yang lapang. 

Motif tolak angin menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap rumah adat. Motif tersebut mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima perbedaan. Selain motif-motif tersebut juga terdapat beragam motif dan corak khas Aceh yang indah dari batik Aceh, antara lain Pintu Aceh, Bungong Jeumpa, Awan Meucanek, Pucok Reubong, dan lain-lain.


B.     Batik Jambi
Berbeda dengan batik Jawa yang menggunakan potongan-potongan kain panjang, batik Jambi biasanya datang dalam bentuk jubah longgar, sarung, atau sebagai selendang/syal.  Warna khas yang biasa dijumpai pada batik Jambi adalah merah, biru, hitam, dan kuning.

 Motifnya pada  umumnya  diambil  dari alam, seperti tumbuhan, hewan,  dan  aktivitas sehari-hari warga Jambi.  Motif  batik  Jambi   yang   terkenal   antara  lain  adalah  motif  kapal  sanggat, burung kuau, durian pecah, merak ngeram, dan tampok manggis. 


C.    Batik Bengkulu
Motif batik khas Bengkulu, konon, merupakan sebuah adopsi campuran dari motif kaligrafi Jambi  dengan Cirebon. Adopsi itu  membentuk  sebuah  desain  batik  khas   Bengkulu. Batik khas Bengkulu  secara  umum  terdiri  dari  dua  jenis. 

Pertama  adalah  batik  Besurek  dengan  motif  khasnya berupa tulisan kaligrafi.  Dan kedua adalah batik  Pei Ka Ga Nga  atau  disebut      juga dengan batik Ka Ga Nga  yang  memiliki  motif berupa tulisan asli   masyarakat  Rejang   Lebong. 

Beberapa motif dasar dari batik  Besurek  antara  lain:  motif  kaligrafi      (diambil dari huruf-huruf kaligrafi. Untuk batik Besurek modern biasanya kaligrafinya tidak bermakna); motif bunga rafflesia; motif burung kuau (bergambar burung yang terbuat dari rangkaian huruf-huruf kaligrafi); motif relung paku; dan motif rembulan.


D.    Batik Riau
Di Riau,  konon  ada  batik Selerang  yang  sempat  begitu terkenal  pada tahun 1990-an namun sayangnya kabarnya saat ini sudah menghilang. Selain itu,  ada pula  yang namanya batik Tabir. 

Batik Tabir yang dibuat berdasarkan sistem tulis dan tolek ini warna-warnanya  terang dan cerah, seperti merah,  kuning, hijau. Corak dan motifnya  antara  lain  adalah  bunga  bintang, sosou, cempaka, dan kenduduk.


E.     Batik Padang
Di Padang, batiknya yang  terkenal  bernama  batik  tanah liek/tanah liat.  Dinamakan  demikian karena dalam proses pewarnaannya, batik ini dicelupkan  ke  dalam  tanah  liat. Namun, seiring dengan permintaan pasar,  batik tanah liek ini tidak hanya berwarna cokelat saja. 

Batik  ini  pada akhirnya  juga  diwarnai menggunakan sumber-sumber pewarna alam lainnya. Sebut saja seperti kulit jengkol, kulit rambutan, gambir, kulit mahoni, dan lain-lain. Bahannya pun ada yang terbuat  dari katun ataupun sutera. Motifnya juga bermacam-macam  antara  lain  tumbuhan   merambat atau akar berdaun, keluk daun pakis, pucuk rebung, dan lain-lain.


F.     Batik Lampung
Mungkin lebih banyak orang mengenal Lampung dari kain tenun tapis-nya. Tapi  jangan   salah, Lampung juga memiliki batik dengan corak tersendiri. Batik ini lahir melalui proses panjang yang dilakukan oleh Andriand Damiri Sangadjie, seorang budayawan, bersama kawan-kawannya. Motif batik  Lampung  yang  paling  terkenal dan sering menjadi  rebutan  kolektor  asing adalah motif perahu dan “pohon kehidupan”.


G.    Batik Jawa Barat
Mungkin hanya sedikit yang tahu bahwa daerah Jawa Barat memiliki  motif batik yang    sungguh kaya. Ketua Yayasan Batik Jawa Barat baru-baru ini mengatakan  bahwa  Jawa Barat   memiliki 200 motif batik yang model dan coraknya sesuai dengan daerah asalnya. 

Masing-masing  daerah tersebut memiliki motif unik tersendiri, seperti di Bogor terdapat motif kota hujan, bunga bangkai, dan kujang kijang yang menggambarkan Bogor sebagai kota hujan. Dikatakan pula bahwa daerah Cirebon memiliki corak batik yang paling banyak.


H.    Batik Jawa Tengah
Diproduksi para   pengrajin di Kampung Batik,   Kelurahan  Bubakan, Kecamatan Mijen, Semarang, batik Semarang juga menawarkan beragam motif yang khas dibanding motif-motif batik dari daerah Jawa Tengah lainnya. Pada  umumnya batik Semarang berwarna  dasar  oranye  kemerahan karena mendapat pengaruh dari China dan Eropa.  

Selain itu,  motif  dasar batik Semarang banyak dipengaruhi budaya  China  yang  pada  umumnya  banyak  menampilkan  motif  fauna  yang   lebih  menonjol daripada flora.  Misalnya  merak,  kupu-kupu,  jago, cendrawasih,  burung  phoenix,  dan sebagainya. Adapun motif  Semarang yang menonjolkan ikon  kota Semarang  seperti  Tugu  Muda, Lawang Sewu, Burung Kuntul, Wisma Perdamaian, dan Gereja Blenduk.


I.       Batik Jawa Timur
Perkembangan  batik  di  Jawa  Timur sebenarnya  agak  lambat dibandingkan dengan batik Jawa Tengah. Salah satu penyebabnya mungkin karena batik di Jawa Tengah dan Yogyakarta memiliki patron dari  kalangan  keraton  sehingga  selalu ada inovasi. 

Padahal,  batik  di  Jawa Timur  juga  memiliki motif yang tidak kalah uniknya dibandingkan dengan daerah lain. Batik Jawa Timur mempunyai motif yang lebih bebas, tanpa terikat pakem-pakem  motif  yang ada sebelumnya. Ragam hias batik Jawa Timur bersifat naturalis dan dipengaruhi berbagai kebudayaan asing. 

Warna-warna yang dipakai batik Jawa Timur tampak lebih cerah. Batik Jawa Timur sebenarnya   tersebar   merata  di   seluruh   wilayah  Jatim. Hanya saja ada lima wilayah di mana  perajin batik lebih banyak  ditemukan,  yakni  di  Madura,  Tuban,  Sidoarjo, Tulungagung, dan Banyuwangi.


J.      Batik Kalimantan
Selama ini yang terkenal hanyalah motif Batik dari pulau Jawa. padahal Kalimantan juga memiliki motif yang tak kalah menarik dan khas. Bila kain Batik Kalimatan Selatan terkenal dengan nama kain Sasirangan, kain batik Kalimantan Tengah terkenal dengan nama Batik Benang  Bintik-nya. 

Motifnya pun variatif  dengan  warna-warna  yang memanjakan selera. Motif  yang  umum adalah Batang Garing (simbol batang kehidupan bagi masyarakat Dayak), Mandau (senjata khas suku Dayak), Burung Enggang/Tingang (Elang Kalimantan), dan Balanga. Warnanya lebih berani seperti shocking pink, hijau stabilo, merah terang, oranye, dan masih banyak lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KISAH WIRAUSAHA SUKSES

    Di antara makhluk hidup yang di ciptakan Tuhan Yang Maha Esa, manusia merupakan makhluk yang paling sempurna. Manusia membutuhkan peke...